Menerima Program MBG, Siswa SMPN 2 Sidoarjo Kini Lebih Fokus Belajar dan Hemat
- Mulai Senin (8/9) siang, suasana di SMPN 2 Sidoarjo terasa berbeda. Siswa semakin semangat belajar setelah program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara resmi diterapkan di sekolah tersebut.
Siswa terlihat antusias mengikuti proses belajar setelah menikmati makanan bergizi yang disediakan oleh pemerintah. Menu yang tersedia mencakup bahan pokok, sayuran, lauk, buah-buahan, dan susu UHT, sehingga kebutuhan nutrisi harian mereka lebih terpenuhi.
Program tersebut tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan makanan, tetapi juga memberikan perhatian sungguh-sungguh terhadap kesehatan dan perkembangan siswa. Dengan asupan gizi yang cukup, mereka dapat lebih berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran di kelas.

Sinta, guru Bimbingan Konseling (BK) serta koordinator MBG di SMPN 2 Sidoarjo, mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan sejak hari pertama telah membuat siswa senang. Ia menyebutkan bahwa anak-anak sangat menikmati variasi menu yang sehat sekaligus lezat.
"Sangat menyenangkan, anak-anak sangat bahagia. Terlebih menu yang disajikan beragam, sehat-sehat, dan selalu tersedia buah serta sayur," kata Sinta kepada, Jumat (12/9).
Menurutnya, setiap hari tersedia hidangan berbeda yang sengaja disusun agar siswa tidak merasa jenuh. Mulai dari fillet ikan, beef teriyaki, hingga mi ayam dengan acar dan pisang, semuanya disajikan dengan memperhatikan keseimbangan gizi.
"Beda, beda. Yang jelas selalu ada buah dan sayur. Kemarin ikan, fillet ikan," jelas Sinta.
Seperti kentut, hari pertama kemarin yang anak-anak senang adalah daging sapi dengan saus teriyaki. Seperti yang digoreng atau dipanggang, anak-anak suka kalau ada menu seperti itu.
Senang saja (dampak positif dari MBG). Anak-anak yang memang kita didik juga mendukung.
Banyak anak yang membutuhkan nutrisi. Berkat MBG ini, anak-anak sangat senang. Mereka bisa menikmati makanan lezat yang bernutrisi.
Benar, mungkin (anak-anak dapat fokus belajar). Itu karena terkadang anak-anak memiliki uang saku yang sedikit atau hanya digunakan untuk membeli minum saja.
Anak-anak sering (ditanya kondisinya) oleh guru BK yang sering berkeliling. Menanyakan bagaimana keadaan di kelas? Berapa hari ini suhu tubuhnya? Jika ada MBG ini maka semua kebutuhan terpenuhi di sini.
Bagi para siswa, program ini bukan hanya tentang rasa. Kehadiran MBG membuat mereka lebih hemat karena tidak perlu lagi mengeluarkan uang saku hanya untuk membeli makanan di luar.

Kevin Arriski, siswa kelas 8C yang juga merupakan anggota Paskibra, mengungkapkan kegembiraannya bahwa SMPN 2 Sidoarjo dapat segera merasakan manfaat MBG lebih cepat dibandingkan sekolah lain.
Menurutnya, makanan yang tersedia tidak hanya lezat tetapi juga meningkatkan semangat belajar. "Ya, awalnya senang, sekolah bisa mendapatkan MBG karena agak lebih cepat dibanding sekolah lain. Rasanya enak, kemarin ada ikan aseman, hari ini mienya juga enak," kata Kevin.
Kevin berharap program ini terus berjalan tanpa henti. Ia juga menginginkan adanya menu-menu baru yang lebih menarik agar suasana makan semakin menyenangkan.
Pernyataan serupa disampaikan Jasmine Aulia R., teman sekelas Kevin yang juga merupakan anggota Paskibra. Menurutnya, MBG tidak hanya membuat mereka kenyang tetapi juga membantu menabung dari uang saku.
"Ya, lebih hemat juga, bisa menyisihkan uang jajan. Tapi kalau mungkin ada menu baru agar tidak bosan," kata Jasmine sambil tersenyum.
Dampak positif lainnya juga terlihat dari segi psikologis siswa. Guru Bimbingan Konseling yang sering berkeliling dan menanyakan kondisi anak menemukan bahwa banyak siswa kini tidak lagi bingung mengenai bekal harian.
Sinta menambahkan, sebelumnya banyak siswa yang hanya membawa uang saku secukupnya, bahkan hanya cukup untuk membeli minuman. Berkat MBG, kebutuhan gizi mereka kini tercukupi tanpa harus khawatir dengan biaya.
Kondisi ini tentu membantu siswa untuk lebih fokus dalam belajar. Mereka tidak lagi terganggu oleh rasa lapar atau khawatir dengan uang saku yang terbatas.
Di sisi lain, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) terus memperbaiki informasi yang salah mengenai MBG yang beredar di media sosial.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyatakan bahwa banyak materi negatif di media sosial yang justru tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.
"Kami menghadapi konten media sosial yang sering kali tidak memperhatikan prinsip jurnalistik. Banyak data mengenai MBG yang beredar justru menyesatkan dan tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan," kata Meutya.
Ia menunjukkan hasil pengawasan tim Kemkomdigi di SD Negeri Jayapura, Papua, yang menunjukkan bahwa MBG berjalan dengan baik dan disambut positif oleh siswa serta guru. Hal ini jauh berbeda dengan narasi negatif yang beredar di media sosial.
"Yang kami temukan di lapangan justru program ini berjalan dengan lancar. Hal ini bertentangan dengan berbagai narasi negatif yang beredar di media sosial," katanya.
Pemerintah mengadakan pertemuan khusus antara Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadang Hendiayana dengan para pimpinan redaksi media. Forum ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang menyeluruh serta memperbaiki informasi yang salah beredar.
Meutya menekankan betapa pentingnya peran media utama dalam menyebarkan informasi yang benar. Ia berharap masyarakat dapat memperoleh gambaran menyeluruh mengenai program strategis Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini.
Kepala BGN Dadang Hendiayana mengatakan pihaknya terbuka terhadap masukan dari masyarakat dan siap memberikan penjelasan mendetail mengenai MBG. Dengan kerja sama yang baik bersama media, masyarakat akan semakin percaya pada manfaat program tersebut.
"Kami siap memberikan penjelasan yang rinci agar tidak terjadi kesalahpahaman lagi mengenai program MBG," tegasnya.
Di SMPN 2 Sidoarjo, manfaat nyata telah dirasakan secara langsung. Anak-anak dapat belajar dengan lebih tenang, sehat, dan hemat karena mampu menyisihkan uang saku mereka.
Program MBG yang sebelumnya hanya terdengar dalam berita, kini benar-benar hadir dan memberikan dampak positif nyata bagi para siswa. Antusiasme yang tampak di SMPN 2 Sidoarjo menjadi bukti bahwa perhatian pemerintah terhadap gizi anak sekolah membawa harapan baru.
Dengan hidangan yang sehat dan beragam setiap hari, siswa tidak hanya memperoleh tenaga untuk belajar. Mereka juga diajarkan cara mengelola uang jajan, menyisihkan sebagian untuk ditabung, serta menikmati momen makan bersama di sekolah.
Masa depan, program ini diharapkan tetap berjalan dengan perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Siswa, guru, dan orang tua pasti menginginkan MBG menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sekolah.
Karena memiliki tubuh yang sehat dan pikiran yang tenang, generasi muda dapat berkembang lebih tangguh. Dan dari SMPN 2 Sidoarjo, semangat positif tersebut kini mulai terasa.