Erick Thohir Jadi Menteri Olahraga: Profil dan Perjalanan Karier di Dunia Olahraga - Kudus Time
HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Erick Thohir Jadi Menteri Olahraga: Profil dan Perjalanan Karier di Dunia Olahraga

PRESIDEN Prabowo Subianto melantik Erick Thohirsebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pada hari Rabu, 17 September 2025. Erick menggantikan Dito Ariotedjo yang dipecat dari jabatannya pada 8 September lalu, bersamaan dengan tiga menteri lainnya.

Sebelum dilantik, Erick terlebih dahulu dihentikan secara hormat dari posisinya sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara.

Pengangkatan tersebut dilaksanakan di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada hari Rabu, 17 September 2025.

Setelah Dito menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga sejak akhir masa jabatan Joko Widodo sebagai presiden, yaitu 3 April 2023, menggantikan Zainudin Amali yang mengundurkan diri dari posisinya setelah terpilih sebagai Wakil Ketua Umum PSSI bersama Erick yang saat itu terpilih sebagai ketuanya. Ia kemudian kembali terpilih untuk posisi yang sama pada awal pemerintahan Presiden Prabowo.

Dengan penunjukannya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, muncul pertanyaan apakah Erick tetap akan menjabat sebagai Ketua Umum PSSI yang selama ini ia lakukan.

Profil Erick Thohir

Erick memiliki banyak catatan dalam dunia olahraga, khususnya dalam sepak bola dan bola basket. Ia adalah pendiri klub bola basket Satria Muda Pertamina. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia pada periode 2004-2006.

Setelah menjabat sebagai Ketua Umum Perbasi, ia diangkat menjadi Presiden Southeast Asia Basketball Association periode 2006-2019. Tiga tahun berikutnya, pada 2012, Erick ditunjuk sebagai Komandan Kontingen Indonesia di Olimpiade London. Tidak berhenti sampai di sana, padaeventolahraga lainnya, ia terlibat dalam pengelolaan acara besar, salah satunya sebagai Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018.

Tiga tahun kemudian, Erick diangkat sebagai Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia periode 2015-2019 dan menjadi anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) sejak 2019. IOC adalah lembaga yang berkedudukan di Lausanne, Swiss, yang didirikan oleh Pierre de Coubertin pada tahun 1894.

Ia pernah menjabat sebagai Presiden klub Italia, Inter Milan, dari tahun 2013 hingga 2018. Ia juga tercatat memiliki saham dalam sebuah klub di Liga Inggris. Ia dilaporkan menjual kepemilikan sahamnya di D.C. United pada Agustus 2018 dan menggantinya dengan membeli saham di Oxford United.

Bersama pengusaha dari Tanah Air, Anindya Bakrie, ia kemudian menjadi pemegang saham terbesar di Oxford United pada 27 September 2022. Tim ini dihiasi oleh pemain naturalisasi yang bermain untuk timnas Indonesia, Ole Romeny.

Sebelum memasuki dunia pemerintahan, suami Elizabeth Tjandra pernah menjabat sebagai anggota dewan direksi dan dewan komisaris di berbagai perusahaan serta organisasi terkenal. Posisi yang pernah dipegangnya antara lain adalah Komisaris Utama (Komut) Mahaka Media (2010-2019), Ketua Klub Inter Milan (2013-2016), serta Direktur Utama (Dirut) PT Intermedia Capital Tbk, induk dari stasiun televisi swasta ANTV (2014-2019).

Karier Politik Erick Thohir

Erick hanya mengganti posisi—dari Menteri Badan Usaha Milik Negara dan ditunjuk menjadi Menpora. Jabatan kementerian perusahaan pelat merah itu dipegangnya sejak ditunjuk pada 2019 oleh Joko Widodo, mantan presiden yang menjabat dua periode.

Sebelumnya, nama Erick muncul dalam daftar calon wakil presiden pada Pemilu 2024. Namun, ia tidak berhasil melanjutkan perjalanan di tengah jalan.

Meski awalnya tidak terlibat dalam partai politik, Erick kemudian memasuki dunia politik pada tahun 2019 ketika diangkat sebagai Menteri BUMN oleh Presiden Joko Widodo, menggantikan Rini Soemarno. Ia tetap memegang jabatan tersebut selama masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Sebelumnya, ia memimpin Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pemilu 2019. Mulai tanggal 23 Januari 2021, ia juga menjabat sebagai Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah.

Awal keterlibatan Erick dalam sepak bola nasional dimulai pada periode 1997 hingga 2001. Ia diangkat sebagai manajer Persija Jakarta antara tahun 1997 hingga akhir 1999-an. Tahun berikutnya, ia menjabat sebagai Direktur Keuangan Persija dan berhasil membawa tim meraih gelar juara Liga Indonesia.

Janji Reformasi Sepak Bola

Erick terpilih menjadi Ketua Umum PSSI untuk masa jabatan 2023-2027 setelah meraih 64 suara dari pemilik hak suara dalam pemilihan yang berlangsung pada Kongres Luar Biasa PSSI di Jakarta, 16 Februari 2023. Erick mengalahkan lawan terberatnya La Nyalla Mattalitti, yang memperoleh 22 suara.

Ia berjanji untuk melakukan reformasi sepak bola nasional dan menyelesaikan Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022. Peristiwa tersebut menyebabkan kematian 135 suporter akibat terkena gas air mata dari polisi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Pendidikan dan Keluarga

Erick lahir di Jakarta pada tanggal 30 Mei 1970. Ia menyelesaikan studinya dalam bidang Komunikasi dan memperoleh gelar Associate of Arts dari Glendale University. Selain itu, ia juga meraih gelar Bachelor of Arts dalam bidang Periklanan dari American College pada tahun 1991.

Anak dari pasangan Mochammad Teddy Thohir dan Edna melanjutkan pendidikan pascasarjana dan meraih gelar Magister Bisnis Administrasi dari National University of California pada tahun 1993.

Ia dibesarkan di tengah keluarga pengusaha. Ayahnya berasal dari Gunung Sugih, Lampung, sedangkan ibunya berasal dari Majalengka, Jawa Barat. Erick memiliki seorang kakak laki-laki, Garibaldi Thohir dikenal sebagai Boy Thohir, yang merupakan seorang bankir investasi, serta seorang adik perempuan, Hireka Vitaya.

Erick menikah dengan Elizabeth sejak tahun 1998 dan memiliki empat orang anak. Ia terkenal sebagai penggemar olahraga, khususnya basket. Membentuk Yayasan Darma Bakti Mahaka untuk mengumpulkan dana dalam kegiatan sosial. Selanjutnya menulis buku berjudul Pers Indonesia di Mata Saya yang diterbitkan oleh Republika pada tahun 2011.

Erick bukan seorang politisi murni dan berada di bawah naungan partai. Namun, selama dua periode pemerintahan, ia tidak pernah absen mendapatkan posisi menteri. Hari ini, ia dipanggil oleh Presiden Prabowo ke Istana untuk menggantikan kursi Menteri BUMN dengan jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga.

Hendrik Yaputra membantu dalam penulisan artikel ini.

Posting Komentar