Soal Tugas Bab 1 PPKN Kelas 6 Lengkap Kunci Jawaban Siap Ujian - Kudus Time
HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Soal Tugas Bab 1 PPKN Kelas 6 Lengkap Kunci Jawaban Siap Ujian

Soal Tugas Bab 1 PPKN Kelas 6 Lengkap Kunci Jawaban Siap Ujian

Mari belajar soal dalam tugas 1 mata pelajaran PPKN Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka.

Pembahasan soal ini bertujuan untuk mempermudah dalam belajar dan memperdalam pemahaman terhadap materi dalam buku.

Terdiri dari beberapa pertanyaan dalam Bab 1 mengenai pembelajaran Pancasila yang menyenangkan.

Pertanyaan dan bahan ajar dalam pelajaran PPKn ini bisa dipelajari dengan cermat.

Oleh karena itu, pastikan semua soal diperiksa dengan teliti.

Pembelajaran mengenai tugas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pribadi.

Khususnya untuk melatih kemampuan diri dalam materi dan soal pada Bab 1, Tugas 1, halaman 7.

Oleh karena itu, perhatikan seluruh isi buku teks yang bisa diunduh melalui tautan secara online.

Bab 1

Belajar Pancasila dengan Menyenangkan

A. Hubungan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

Ayo, Membaca

1. Nilai-nilai Pancasila sebagai kebajikan yang saling terkait

Setiap hari Senin, saat mengikuti upacara bendera, kita selalu mendengarkan pembacaan teks Pancasila. Apakah kalian mendengarkannya dengan serius dan merenungkannya? Jika setiap upacara kalian mendengarkannya dengan penuh perhatian, maka saat ini kalian pasti sudah hafal lima sila dalam Pancasila. Mereka yang selalu mengingat sila-sila dalam Pancasila akan memiliki semangat untuk melakukan tindakan baik bagi banyak orang.

Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, menjadi landasan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bagaimana pemeluk agama Hindu, Buddha, Kristen, Islam, Konghucu serta kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa menjalani keyakinan dan ajaran mereka, sesuai dengan ajaran masing-masing agama dan kepercayaan tersebut.

Lima sila Pancasila secara esensial saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Jika salah satu sila dihilangkan, maka hilanglah makna persatuan yang terkandung dalam Pancasila. Oleh karena itu, ketika kita ingin menerapkan Pancasila, kita tidak boleh menganggap bahwa satu sila lebih penting daripada sila-sila lainnya karena kelima sila tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan harmonis. Mohammad Hatta, salah seorang pendiri Pancasila, menyatakan sebagai berikut, “Karena Pancasila adalah lima”

prinsip yang menjadi ideologi negara, maka kelima sila tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Hubungan antara lima prinsip tersebut sangat erat, saling berkaitan, berurutan, dan tidak bisa berdiri sendiri.

Sila pertama dari Pancasila berperan sebagai dasar atau semangat yang memimpin nilai-nilai sila lainnya. Oleh karena itu, dalam penerapan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa tidak hanya sebatas menghormati agama dan kepercayaan, tetapi juga menjadi landasan untuk menghargai nilai-nilai kemanusiaan, menjadikan agama sebagai fondasi dalam memperkuat persatuan dan perdamaian, serta menghargai

perbedaan, dan berupaya meningkatkan kesejahteraan kehidupan sesama sebagaimana nilai yang diajarkan dalam sila Kedua hingga Kelima. Demikian pula sebaliknya, pelaksanaan nilai-nilai pada sila kedua hingga kelima merupakan wujud keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagaimana diajarkan oleh sila Pertama.

Dalam Pancasila, harga diri manusia ditentukan oleh ucapan dan tindakan yang dilakukan terhadap sesama serta lingkungan. Jika kalian menghargai orang lain, sesungguhnya kalian sedang menghargai diri sendiri. Sebaliknya, jika kalian merendahkan seseorang, kalian sedang merendahkan diri kalian sendiri sebagai sesama manusia. Ketika kalian selalu melakukan kebaikan, maka kalian mampu bertindak adil terhadap diri sendiri maupun orang lain. Dengan memahami hal ini, kita selalu berusaha menjaga sikap, menghormati pihak lain, baik sesama manusia maupun alam semesta. Menghormati orang lain dengan tulus dan rendah hati adalah bukti nyata dari menjunjung adab, kesopanan, atau akhlak yang baik.

Bila seluruh masyarakat menjunjung adab atau kesopanan, hubungan antar individu maupun antar kelompok akan menjadi harmonis. Dengan demikian, perdamaian dan persatuan dapat terjaga. Oleh karena itu, sila ketiga, Persatuan Indonesia, merupakan salah satu nilai yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat yang beragam. Dengan adab yang selalu dijunjung tinggi, persatuan akan menjadi lebih kuat sehingga berbagai tantangan dapat dihadapi secara bersama-sama.

Dalam tradisi kita terdapat peribahasa “Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”. Peribahasa ini mengandung pesan untuk menjaga kerja sama dan persatuan baik dalam keadaan baik maupun sulit. Tanpa kesopanan, persatuan mudah retak dan masalah akan sulit diatasi.

Kekompakan menjadi modal penting bagi sebuah masyarakat dalam mencapai kemajuan. Jika di dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat tidak tercipta kekompakan, maka pencapaian kemajuan bersama akan sulit diraih. Salah satu cara mengatasi masalah atau merencanakan kegiatan guna kemajuan bersama adalah melalui musyawarah. Untuk memastikan musyawarah berjalan dengan lancar dan bermanfaat, seluruh peserta musyawarah sebaiknya saling menghormati serta menjunjung tinggi hikmah atau kebijaksanaan. Para penggagas Pancasila menempatkan pentingnya musyawarah sebagai alat untuk menjaga persatuan dan kemajuan bersama dalam sila keempat Pancasila, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan.

dalam Permusyawaratan/Perwakilan.

Kemajuan sebuah keluarga, sekolah, atau masyarakat akan memiliki makna yang baik jika seluruh anggotanya merasakan keadilan. Pendiri bangsa berharap semua warga negara dan setiap kelompok mendapatkan kesempatan yang sama untuk hidup dalam keadaan aman, damai, sejahtera, dan berkembang bersama. Tidak boleh ada warga yang diabaikan, dikesampingkan, atau diperlakukan tidak adil.

Seluruh dasar dalam Pancasila saling berkaitan dan saling memperkuat. Sebagai putra bangsa yang baik, seharusnya kita belajar untuk terbiasa menerapkan seluruh sila-sila Pancasila tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Tugas 1

Mencari contoh sikap yang menunjukkan hubungan antar sesama dalam Pancasila

1. Berikan contoh perilaku yang menunjukkan bahwa sila Ketuhanan Yang Maha Esa mendorong sikap menghormati berbagai agama dan keyakinan dalam setiap kesempatan.

Jawaban :

Siswa tersebut menghargai hari besar keagamaan teman-temannya, sehingga menunjukkan rasa hormat yang penuh. Misalnya, ketika Idul Fitri, Natal, Nyepi, Waisak, atau Tahun Baru Imlek dirayakan dengan antusias, ia selalu menyampaikan ucapan "Selamat Idul Fitri, Natal, atau selamat hari raya" kepada teman-temannya yang sebagian besar beragama tersebut, meskipun pada saat hari besar keagamaan itu tiba, ia tidak merayakannya sama sekali.

Direferensikan dari subtema tersebut: "Menjaga sikap menghormati saat teman sedang menjalankan ibadah, contohnya tidak berjabat tangan ketika sedang berdoa atau melakukan upacara".

2. Sebutkan contoh perilaku yang menunjukkan bahwa sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengajarkan para siswa untuk bersikap baikdi mana pun saudara berada.

Jawaban :

Menghargai perbedaan di antara teman-temannya. Mereka akan menyadari bahwa setiap orang memiliki ciri khas dan keragaman yang patut dihormati.

3. Sebutkan contoh perilaku yang menunjukkan bahwa sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengajarkan para siswa untuk menjaga persatuandan harmoni serta menghindari terjadinya perkelahian atau perpecahan.

Jawaban :

Menghargai orang lain dan tidak menyakiti perasaan mereka. Mereka akan menyadari bahwa setiap orang memiliki perasaan yang berbeda dan harus dihormati.

4. Berikan contoh perilaku yang menunjukkan bahwa sila Ketuhanan Yang Maha Esa mendorong siswa untuk menghargai perbedaan pendapat dan lebih memilih musyawarah.

Jawaban :

Menghargai pandangan yang berbeda dan tidak menyakiti perasaan orang lain. Mereka akan memahami bahwa setiap orang memiliki pendapat yang berbeda dan pantas dihormati.

5. Berikan contoh perilaku yang menunjukkan bahwa sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengajarkan para pelajar untuk bersikap adil dan tidak membeda-bedakan teman, baik dalam belajar maupun bermain bersama.

Jawaban :

Membagi pekerjaan secara adil dan tidak membeda-bedakan antara teman-temannya. Mereka akan menyadari bahwa setiap orang memiliki peran yang berbeda dan pantas dihargai.

Tautan unduh buku PKN Kelas 6 Kurikulum MerdekaDi Sini

- Baca Berita Terkini Lainnya diGOOGLE NEWS

- Peroleh Berita Trending Melalui SaluranWhatsApp

!!!Membaca Seperti Olahraga Bagi Pikiran!!!

Posting Komentar